Selamat Datang di Web:

IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
BULULAWANG-MALANG-JAWA TIMUR

Sunday, 18 January 2015

Memutar Tasbih Apakah Bid'ah?

Kata “Tasbih” asalnya bahasa arab yang berarti mensucikan (Allah). Kata ini, di Indonesia, memiliki pengertian berbeda, yakni untaian dari biji-bijian yang sangat bervariasi bentuk dan ragamnya yang dinamakan Tasbih. Jumlah untaianpun beragam: adayang isisnya 11, ada yang 33, ada yang umum 99. Manfaat Tasbih ini ialah untuk memudahkan kita menghutung jumlah dzikir, wirid, atau yang lainnya. Sebab dalam islam ada beberapa wirid atau bacaan yang sering  harus kita ulang. Misalnya membaca wirid tertentu dalam jumlah 10 kali,33 kali, 40 kali, 70 kali,100, 200, 300, 700, atau 1000. Bahkan, ada yang memang Tasbih hanya sekedar  alat “pengingat” semata. Seorang akan mudah teringat Allah bila jiri-jarinya ada Tasbih. Seseorang juga akan lebih mudah menggerakkan bibir atau hainya untuk membaca kalimat thayibah atau shalawat nabi. Barang kali kaum sufi yang lebih senang dengan yang bernama Tasbih ini.
Dalil tentang tasbih ini diantaranya:
Dalil pertama:
Sebuah hadist shahih diriwayatkan oleh Ibnu Syaibah, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, dan Hakim dari Ibnu Amr yang mengatakan: Saya melihat Rasululluah memutar Tasbih di tangannya.(Lihat al-Hawi li al-Fatawa, juzii, hlm.2)

Dalil kedua :
Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Syaibah, Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim,dari Busairah (seorang wanita yang ikut hijrah) bahwa Rasulullah bersabda: Hendaknya kalian membaca Tasbih, Tahlil, Taqdis, dan seyogianya janagan sampai lengah sehingga lupa esensi tauhid. Oleh karena itu, ikatlah jari tangan kalian dengan  Tasbih karena ia akan mintai kesaksian kesaksiannya di hari kiamat.(Ibid)  .

Dalil ketiga:

Sebagian Ulama mengatakan: Menghitung tasbih dengan menggerakkan jari-jari itu sebaik-baik Tasbih, berdasarkan pada hadist Ibnu Umar. Dikatakan pula, kalau khawatir salah menghitung jumlah (wirit atau dzikir dan sejenisnya ) pakailah tasbih karena bacaan pertama akan menjadi hitungan yang berikutnya, bahkan dijadikan patokan atau ukuran selanjutnya. Abu Hurairah bahkan mempunyai jahitanterdiri 1000 titik. Ia tidak tidur sebelum membaca Tasbih 12,000 kali.Demikian diceritakan oleh Ikrimah.(Ibid., hl;m.3) 

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys