Selamat Datang di Web:

IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
BULULAWANG-MALANG-JAWA TIMUR

Saturday, 30 April 2011

Dewan Rekun

REKUN SEBAGAI ICON

SEBUAH KEPEDULIAN DAN DUKUNGAN

Rekun adalah sebuah panggilan sayang yang dibuat oleh Pimpinan Anak Cabang Bululawang Orde Barunya Rekan ketua Arief Chay. Rekun adalah simbul dari membangun dan mendukung dengan arif bijaksana. Sebelum kita bahas lebih lanjut mari kita ulas sejarah berdirinya PAC IPNU-IPPNU Kec. Bululawang

1. Latar Belakang

Pada tahun 2004 PAC IPNU-IPPNU Bululawang yang dipimpin oleh Rekan Hisbullah Huda dari Sukonolo, Ranting kacau balao sehingga berakibat kesetabilitasan PAC terganggu, pada akhirnya berakibat mundurnya puncuk pimpinan PAC IPPNU Bululawang yaitu rekanita Sri Utami dan disusul dengan stagnasi kebijakan PAC IPNU, sampai masa jabatan ini habis selama 2 tahun.

Setelah masa jabatan ini purna, ada satu masalah yaitu PAC tidak dapat melaksanakan Konfrensi yang dikarenakan karena carut marutnya anggota yang berada di pimpinan anak cabang dan ranting se kecamatan Bululawang.

Kemudian pada berikutnya, Pimpinan Anak Cabang bersepakat untuk berkomitmen kembali berjuang dan membesarkan di rantingnya sendiri. Akan tetapi, hal ini berjalan sampai tahun 2009 dan juga tidak ada perkembangan malah mengalami kejenuhan berorganisasi. Hal ini di karenakan tidak ada stimulus dan motivasi di tingkat yg lebih tinggi yaitu Anak Cabang.

IPNU-IPPNU selanjutnya tinggallah nama. Personil pejuang lama sudah tidak dapat diharapkan untuk kembali memperjuangkanIPNU-IPPNU. Hal ini dikarenakan dengan tingkat kesibukan karena umur udah mulai banyak dan juga beban tuntutan hidup yang semakin meningkat. Untuk IPNU-IPPNU diperlukan kader-kader yang benar-benar fress dan muda dengan harapan IPNU-IPPNU yang selanjutnya akan lebih baik dan lebih relevan dengan perkembangan zaman ini.

2. Terbentuknya Pimpinan Anak Cabang

Dengan rasa keperhatinan atas keberlangsungan dan perjuangan akan kemajuan Nahdlatul Ulama di kalangan pemuda dan pelajar, para personil lama yang memiliki kapasitas dan komitmen berinisiatif untuk merevolusi kepemimpinan IPNU-IPPNU di tingkat kecamatan dengan membentuk pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU yang baru dengan porsonil yang baru pula.

Pada malam sunyi di suatu Pendopo Kamulyan tempat ngaji Kyai Lukman Hakim yang kemudian menjadi Pembina Besar itu mulanya didahului dengan hujan pada sore harinya. Dalam hati bersangka jelek seakan pembentukan ini akan gagal karena tidak ada yang hadir dikarenakan hujan. Akan tetapi, hujan itu tetaplah akan menjadi rahmat bagi kita semua. Alhamdulillah PAC IPNU-IPPNU kec. Bululawang terbentuk dengan sukses. Ya Allah dengan terbentuknya ini amanat perjuangan masih tetap engkau percayakan dipundakku, kuatkan !!!!, beri jalan yang mudah bagi kami untuk menjalankan perjuangan ini dan perjuangan dalam menggapai kebahagian kami sendiri. Aminn ya Rob.

Yang terpilah menjadi ketua IPNU adalah M. Sholehuddin Arief dari Sudimoro dan Ketua IPPNU adalah Hidayah Al-Hakim dengan wakil Kurnia Anjarwati. Mari kita doakan meraka pucuk pimpinan selalu mendapatkan kekuatan, kesabaran, kekreatifan, kearifan dalam menjalankan perjuangan dan mengorganisasikan anggotanya.

3. Seminar, Pelantikan & Rapat Kerja

Kemudian PAC IPNU-IPPNU dalam acara pelantikan itu mengkonsep satu seminar dengan tema yang menarik yaitu “ Pengembangan jiwa pancasila terhadap pelajar dan pemuda”. Yang dibuka dengan agenda Pelantikan dan Ditutup dengan Rapat Kerja.

Dalam rapat kerja itu diikuti oleh personil baru dan personil lama. Pimpinan Sidang rapat kerja langsung dihandle oleh Ketua IPNU. Dengan permusyawarah yang cukup hangat dan penuh semangat ketua IPNU mengeluarkan statemen panggilan berbeda untuk menghormati personil lama yang tidak lagi ada dipengurusan baru dengan sebutan REKUN.

Sekita itu nama itu menjadi icon perjuangan IPNU-IPPNU di kecamatan Bululawang. Dewan Rekun pada selanjutnya diberikan batasan-batasan untuk membina PAC. Antara lain:

1. Rekun tidak diperkenankan memberi usul.

2. Rekun tidak diperkenankan terlalu menginterfensi kerja PAC.

3. Rekun harus selalu siap jika diminta membantu perjuangan.

4. Rekun hanya memiliki kapasitas sebagai fasilitator.

5. Rekun wajib hadir jika di undang oleh PAC.

6. Rekun yang tidak dapat hadir jika diundang wajib memberi shodaqoh kepada PAC sebagai rasa kepedulian dan dukungan.

7. Masih ada banyak yang belum tercatat.

Tulisan ini akan sempurna jika ada masukan, kritik da saran. Trimakasih

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys